Senin, 26 Juli 2010

Berbagi di Hari Sci Romadhon

Dengan masuknya bulan Romadhon ini, mayoritas kaum muslimin menyambutnya dengan suka cita. Bagaimana tidak, bulan Romadhon adalah bulan yang sangat mulia dan agung. Pada bulan tersebut segala pahala dilipat gandakan, pintu syurga dibuka lebar lebar, pintu neraka ditutup rapat rapat, dan syaitan syaitan dibelenggu. Tidak jarang pula orang orang menyebut bulan ini sebagai bulan kasih sayang, bulan penuh ampunan (maghfirah), bulan penuh rahmat, dan bulan ibadah.

Memang masyarakat berbeda beda dalam menyambut datangnya bulan Romadhon. Ada yang menyambutnya dengan pesta ria di pantai, mandi bareng di pemandian, maupun dengan karnafal di sepanjang jalan. Tetapi tidak sedikit pula yang menyambutnya dengan perenungan perenungan (muhasabah) guna menyucikan jiwa. Terlepas dari itu semua, yang sudah terjadi biarlah terjadi dan dijadikan bahan perenungan untuk Romadhon yang akan datang. Yang terpenting adalah kita hendaknya bersyukur karena sudah diberi kesempatan oleh Allah untuk berjumpa kembali dengan bulan Romadhon.

Sebagai rasa syukur kita, selain dengan mengucapkan hamdallah, sebagai pengejawantahan rasa syukur, hendaknya kita mengisi hari hari di bulan Romadhon ini dengan kegiatan kegiatan yang positif. Jangan sampai kita menyia nyiakan bulan Romadhon ini, karena bulan Romadhon hanya datang setahun sekali dan belum tentu pula kita masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali di tahun depan.

Kita pernah mendengar hadits nabi "Tidur pada bulan Romadhon adalah ibadah". Kalau kita berrpikir sejenak, tidur saja merupakan ibadah, bagaimana dengan kegiatan kegiatan lain yang lebih positif, misalnya pengajian, membaca al Qur'an dan lain lain, tentunya jauh mengandung pahala yang lebih banyak lagi.

Di saat sebagian besar umat Islam menyambut dengan suka cita, tidak sedikit pula dari umat Islam yang bersedih dengan kedatangan bulan suci ini. Pasalnya, pada bulan ini banyak hal yang dilarang padahal dibolehkan pada bulan bulan lain. Misalnya, tidak boleh makan minum dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, pada waktu itu pula dilarang bagi suami istri untuk berhubungan dan lain sebagainya. Tentu sangat menyedihkan jika kita merasakan hal yang demikian, na'udzubillahi min dzalik.

Keutamaan Romadhon

Imam Ahmad meriwayatkan suatu hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Di dalam bulan ramadhan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan pada umat- umat sebelumnya:

1) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah swt dari pada minyak kasturi,

2) Para malaikat selalu memintakan ampunan untuk mereka hinga berbuka,

3) Setiap hari Allah menghiasi surga-Nya sambil berkata; hamba-hamba-Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaan yang mereka rindu untuk memasukinya,

4) Pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka sehingga mereka tidak leluasa mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lainnya,

5) Mereka diampuni oleh Allah saw pada malam yang diterangi cahaya bulan itu. Para shabat bertanya wahai Rasulullah, apakah itu malam lailatul qadar? Beliau menjawab, tidak karena orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyeleaikannya pekejaannya".

Dari hadits di atas, sungguh sangat jelas sekali keutamaan yang diberikan oleh Allah swt kepada hamba hambaNya yang berpuasa pada bulan Romadhon, bulan suci sebagaimana yang dikatakan oleh nabi bahwa sepuluh hari pertama adalah rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Maka, apabila seorang hamba betul betul menjalankan bulan Romadhon ini sesuai yang diajarkan syari'at, ketika keluar dari bulan Romadhon ia akan bersih dari dosa dosa laksana bayi yang baru terlahir dari rahim seorang ibu.

Pada bulan Romadhon juga terdapat "lailatul qodar", yaitu yang biasa dikenal dengan sebutan malam seribu bulan. Pada malam ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak beribadah, karena segala kebaikan yang dilakukan pada malam ini seakan akan dikerjakan selama seribu bulan. "Sesungguhnya Kami telah menurunkan al Qur'an pada malam lailatul qodar. Dan tahukah kamu apa Lailatul qodar ?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan" (QS. Al Lail: 1-3). Menurut riwayat yang paling kuat bahwa malam lailatul qodar ini jatuh pada malam 21, 23, 25, 27, atau 29 dan malam akhir bulan Romadhon. Hal itu didasarkan pada sabda nabi dari ‘Aisyah ra bahwa Nabi saw beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Romadhon dan beliau bersabda "Carilah Lailatul qodar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Romadhon" (HR. Bukhory Muslim). Memang Allah saw menyembunyikan malam ini agar umat Islam selalu memperbanyak beribadah pada sepuluh hari terakhir Romadhon.

Dalam hadits lain Rosulullah pernah berpesan kepada umat Islam agar memperbanyak melakukan empat hal; dua perkara membuat Allah ridha dan dua perkara Allah tidak butuh dengannya. Dua hal pertama itu adalah bersyahadat dan beristighfar kepada-Nya. Adapun dua hal yang Allah tidak butuh adalah meminta surga dan berlindung dari api neraka.


Berbagi di Bulan suci

Banyak orang yang menggunakan momen bulan Romadhon untuk kegiatan kegiatan positif seperti pengajian, buka bersama, bakti sosial dan kegiatan kegiatan positif lain. Salah satu hikmah puasa di bulan Romadhon ini adalah agar kita bisa merasakan bagaimana rasanya tidak makan dan minum dari sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari, dan pastilah kita merasakan lapar dan haus. Dengan itu, diharapkan kita bisa merasakan bagaimana lapar dan hausnya saudara saudara kita yang kelaparan, sehingga timbul semangat (ghiroh) untuk mengasihi mereka.

Di negara kita ini, masih banyak orang orang yang tidak bisa makan setiap harinya, karena tidak mempunyai "kocek" untuk membelinya. Lihat saja para pengemis yang ada di jalanan, mereka rela bersimpuh di bawah terik matahari hanya untuk mencari makan dan minum. Memang terkadang mereka mendapatkan uang yang cukup untuk makan dan minum sehari, tetapi tidak jarang pula mereka tidak mendapatkan apa apa kecuali hanya panas yang membakar kulit mereka.

Oleh karena itu, pada bulan ini kita diharapkan bisa lebih semangat untuk memberi kepada mereka yang kekurangan. Apalagi Allah juga sudah menjajikan akan dilipatgandakan segala amal kebaikan yang dilakukan pada bulan Romadhon.

Hal positif lainnya yang seringkali digunakan pada momen bulan Romadhon ini adalah buka bersama dengan anak anak di panti asuhan atau dengan anak anak jalanan. Kegiatan ini sangat sejalan dengan anjuran Rosulullah yang pernah bersabda bahwa orang yang memberi makan orang yang berbuka puasa, pahalanya sama dengan ia berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa.

Kegiatan kegiatan di atas sangat baik sekali. Selain mempunyai dimensi spiritual, juga mengandung dimensi sosial. Jika anda belum pernah melakukan kegiatan seperti di atas, boleh segera dicoba. Karena anda akan betul betul merasakan indahnya berbagi. Selain mempererat tali persaudaraan, hati kita juga akan merasa bahagia dan puas.


Terbukanya Sarana Mencari Rizki

Suasana berbeda pada bulan Romadhon dibandingkan dengan bulan bulan lain adalah banyaknya pedagang pedagang yang berjualan kebutuhan buka puasa di sepanjang jalan saat menjelang waktu berbuka puasa. Jarang sekali ada pedagang pedagang yang sepi pengunjung saat waktu berbuka hampir tiba.

Inilah salah satu berkah bulan Romadhon, yaitu dibukanya rizki bagi orang orang yang susah mencari lapangan pekerjaan. Selain menyediakan kebutuhan berbuka bagi orang orang yang berpuasa, mereka juga mendapatkan keuntungan.

manfaatkanlah kesempatan ini dalam memperbanyak do’a, mengadu, dan bermunajat kepada Allah Robbul Alamin di sepanjang bulan Romadhon. Semoga setitik air mata penyesalan, dan takut akan menyelamatkan dirimu dari siksa neraka sebagaimana yang dijanjikan oleh Nabimu -Shollallahu ‘alaihi wasallam- dalam hadits ini.

Setan-setan dan Jin Durhaka Dikerangkeng; Pintu Surga Dibuka, dan Pintu Neraka Ditutup
Saking mulia dan sucinya bulan Romadhon, Allah mengikat para setan, dan jin yang durhaka; pintu-pintu surga dibuka, dan neraka ditutup.

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

"Jika malam pertama Romadhon datang, maka setan-setan, dan jin-jin durhaka dibelenggu; pintu-pintu neraka ditutup. Maka tak ada satu pintu(nya) pun yang terbuka; pintu-pintu surga dibuka. Maka tak ada suatu pintu pun yang ditutup; Seorang pemanggil memanggil,"Wahai pencari kebaikan, menghadaplah; wahai pencari kejelekan, berhentilah". Allah memiliki hamba-hamba yang dimerdekakan dari neraka. Demikian itu pada setiap malam". [HR. At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (682), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (1642).

Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr Al-Andalusiy-rahimahullah- berkata dalam At-Tamhid (7/310), "Makna hadits ini menurut saya –Cuma Allah yang lebih tahu-: Allah melindungi di dalamnya kaum muslimin, atau dominannya dari maksiat-maksiat. Jadi, setan tidak akan bebas datang kepada mereka sebagaimana mereka bebas datang di sepanjang tahun".

Ingat !! Namun kalian jangan menyangka bahwa setan ketika itu tak akan menggoda dirimu. Ketahuilah, ia akan tetap menggodamu, walaupun tidak segencar di bulan lain. Isilah hari-harimu dengan ketaatan, jangan mendekati jalan-jalan kemaksiatan sehingga engkau akan selamat darinya. Didiklah dirimu di bulan ini menjadi hamba yang taat, bukan hamba yang durhaka. Jika tidak, maka engkau akan menjadi bahan bakar Jahannam. Na’udzu billah minannar.

Perpustakaan SMP Negeri 1 Pakis

Sejarah Perpustakaan SMP Negeri 1 Pakis SMP Negeri I Pakis Malang didirikan pada tanggal 7 November 1983 atas keputusan MENPEND No 20....